========================================================
Yuk Teman" Join indo11 yg Merupakan Agent Betting Bola Online yg Terpercaya, Ramah dan Cepat dalam Proses Pendaftaran, Deposit, Withdrawal.
Bagi Teman" yg Belum Punya ID/Account Tapi Ingin Betting/Taruhan, Segera Daftar ya!!
Untuk Kemudahan, bisa add dan chat dengan Friska Lin via Facebook...
Melayani Pendaftaran untuk Betting Bola (SBOBET, SSBET, IBCBET) , Casino Online (388LIVE, HOLIDAY PALACE CASINO) dan Togel Online (ISIN4D)
MINIMAL DEPOSIT HANYA Rp 50.000 SAJA!!!
Ayo uji Keberuntungan mu di indo11...
========================================================
Jakarta - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) kembali menuntut penyelesaian gaji pemain yang hingga kini belum terselesaikan. Mereka pun akhirnya ditawarkan dua mekanisme baru soal cara penyelesaian gaji.
"Kami diajak berdiskusi bersama dengan para stakeholder-stakeholder sepakbola Indonesia. Untuk APPI, kami dihadirkan untuk membahas tentang bagaimana mekanisme penyelesaian gaji," ujar Presiden APPI Ponaryo Astaman di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (10/4/2013).
Dari hasil pertemuan tersebut, sambung Ponaryo, PT Liga Indonesia dan PT LPIS menawarkan dua opsi cara penyelesaian gaji. LPIS misalnya, mereka memberikan opsi terminasi kontrak yang bersifat mutualisme. Sementara PT Liga menawarkan bahwa proses penyelesaian gaji dengan skema dicicil dari kisaran 6-24 bulan sesuai variabel gaji pemain
"Mereka menawarkan mekanisme baru penyelesaian gaji. Tapi itu belum bisa kami terima. Untuk LPIS kami lihat nanti dulu, kalau cuma tiga bulan kami tidak terima. Pasalnya ada pemain yang ditunggak gajinya hingga sembilan bulan sampai saat ini."
"Untuk PT. Liga Indonesia mereka menawarkan proses penyelesaian dengan skema dicicil dari kisaran 6-24 bulan sesuai variabel gaji pemain. Semua ini akan kita kembalikan kepada pemainnya lagi."
Ditambahkan Ponaryo penyelesaian gaji pemain sebenarnya telah melewati batas waktu yang telah disepakati oleh BOPI beberapa waktu lalu, yakni 31 Maret. Untuk itu, setelah ditawarkan dua penawaran tersebut, pihaknya bakal membicarakan hal tersebut kepada pemain.
"Kita ingin solusi yang sifatnya win-win solution. Kalau mogok jadi cara terakhir, itu urusan pemain. Tapi efek buruknya, hubungan klub dan pemain jadi renggang. Kami tidak mau seperti itu. Saling menguntungkanlah, pokoknya jangan sampai salah satu pihak dirugikan," simpulnya
